Dalam beberapa kasus, suatu perpisahan
perlu diselenggarakan dalam acara formal dan pidato perpisahan perlu
disampaikan dalam acara tersebut. Misalnya pidato perpisahan di
lingkungan kerja ketika seorang manajer dipindahtugaskan di daerah lain
atau pidato perpisahan di organisasi ketika seorang anggota kehormatan
harus meninggalkan organisasi karena sesuatu hal. Bahkan pidato
perpisahan bisa disampaikan di dalam acara yang tidak formal seperti
pidato perpisahan seorang sahabat yang harus pergi melanjutkan studi ke
luar negeri.
Jenis-jenis Pidato Perpisahan
Berdasarkan sifatnya, pidato perpisahan dibedakan menjadi pidato
perpisahan formal dan pidato perpisahan informal. Pidato formal seperti
contoh di atas adalah pidato perpisahan seorang manajer yang harus
meninggalkan kantor bersangkutan karena ditugaskan ke kantor lain di
daerah lain.
Sementara yang dimaksud pidato informal adalah pidato perpisahan yang
disampaikan bukan dalam acara atau suasana resmi dan pihak yang
bersangkutan juga tidak terkait dalam suatu struktur organisasi resmi.
Misalnya pidato perpisahan informal yang dilakukan seorang sahabat yang
akan pergi ke luar negeri melanjutkan studi. Pidato ini disampaikan di
antara teman-teman dekatnya dalam acara perpisahan melepas
kepergiannya.
Sementara berdasarkan pelakunya, pidato perpisahan dibedakan menjadi
pidato perpisahan yang disampaikan seseorang yang akan meninggalkan
organisasi/institusi tertentu dan pidato perpisahan yang disampaikan
oleh wakil dari sekelompok orang yang bersama-sama akan meninggalkan
organisasi/institusi tertentu.
Contoh pidato perpisahan yang disampaikan oleh salah seorang sebagai
wakil dari sekelompok orang, misalnya pidato perpisahan kelulusan
sekolah. Pidato perpisahan ini disampaikan oleh salah seorang anak yang
mewakili seluruh teman-teman seangkatan yang lulus dan akan segera
meninggalkan sekolah yang bersangkutan.
Fungsi Pidato Perpisahan
Setiap speech atau pidato yang disampaikan di depan orang banyak,
pastilah memiliki fungsi dan tujuan. Karena pasti tidak akan ada orang
yang asal bicara tanpa maksud di depan orang banyak. Jika demikian, ia
bisa dianggap gila oleh orang-orang.
Begitu pula pidato perpisahan memiliki fungsi dan tujuannya sendiri.
Pada dasarnya, pidato perpisahan bertujuan untuk menyampaikan
pernyataan resmi bahwa yang bersangkutan sejak tanggal tertentu tidak
lagi tergabung atau memiliki fungsi dalam suatu struktur organisasi
tertentu dikarenakan sesuatu hal.
Tentunya dalam sebuah acara perpisahan resmi, orang-orang yang hadir di
sana sudah mengerti alasan kenapa orang/pihak yang bersangkutan harus
pergi meninggalkan mereka. Namun tetap saja secara etika orang yang
bersangkutan wajib untuk memberikan pernyataan resmi melalui pidato
perpisahan itu, bahwa dirinya segera akan meninggalkan
organisasi/institusi dan juga meninggalkan orang-orang yang hadir di
dalam acara perpisahan tersebut.
Selain memberikan pernyataan resmi, pidato perpisahan juga berfungsi
sebagai ajang meminta maaf jika selama bergabung di dalam
organisasi/institusi tersebut, yang bersangkutan sering melakukan
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tujuan
menyampaikan permintaan maaf ini agar di kemudian hari tidak ada
pihak-pihak yang masih merasa ada ganjalan setelah kepergian orang yang
bersangkutan.
Jika memang masih ada masalah yang belum terselesaikan, sebisanya
diselesaikan secepatnya dengan cara musyawarah dan kekeluargaan. Namun
ada kasus-kasus tertentu di mana sebuah masalah lebih baik dilupakan
karena tidak ada untungnya untuk memperpanjang hal tersebut. Jika
demikian yang terjadi, maka pernyataan maaf yang disampaikan dalam
pidato perpisahan tersebut bertujuan agar tidak ada pihak-pihak yang
merasa sakit hati.
Fungsi yang lain dari pidato perpisahan adalah untuk menyampaikan
harapan-harapan terhadap organisasi/institusi yang akan ditinggalkan
tersebut, agar ke depannya semakin lebih baik meski tanpa kehadiran
orang/pihak yang bersangkutan.
Isi Pidato Perpisahan
Setelah mengetahui fungsi dan tujuan dari pidato perpisahan, maka kini
bukan hal yang sulit untuk merancang isi yang harus disampaikan dalam
pidato tersebut. Pada dasarnya isi pidato dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu pembuka, isi, dan penutup.
Pada bagian pembuka, berisi pernyataan resmi dari orang/pihak yang
bersangkutan bahwa sejak tanggal yang telah ditentukan dirinya tidak
lagi tergabung atau memiliki wewenang dalam suatu struktur organisasi.
Dengan demikian, hal-hal yang berhubungan dengan tugas dan tanggung
jawabnya di posisi tersebut akan dilimpahkan kepada pihak lain yang
berkepentingan.
Di sisi lain, pernyataan resmi itu juga memberitahukan kepada seluruh
hadirin yang ada di acara perpisahan tersebut, bahwa sejak tanggal yang
telah ditentukan tersebut, segala urusan yang terkait dengan
orang/pihak yang akan meninggalkan organisasi/institusi tersebut tidak
lagi ditangani oleh orang/pihak tersebut, melainkan kepada pihak-pihak
lain yang berwenang.
Kemudian pada bagian isi pidato perpisahan, sebaiknya disampaikan
secara garis besar maksud dan sebab kepindahan orang/pihak yang
bersangkutan. Namun hanya sebagian besarnya saja, tidak perlu
mendetail. Namun jika orang/pihak yang bersangkutan terpaksa harus
pergi meninggalkan organisasi/institusi karena suatu masalah, tidak
perlu menyebutkan masalahnya apa karena tidak etis. Yang paling penting
dalam bagian isi ini adalah disampaikan permintaan maaf jika selama
bergabung dalam organisasi/institusi tersebut yang bersangkutan banyak
berbuat salah. Permintaan maaf ini akan membuat semua pihak akan dengan
lapang hati menerima perpisahan tersebut.
Kemudian pada bagian penutup pidato perpisahan, sebaiknya disampaikan
harapan-harapan agar organisasi/institusi yang bersangkutan semakin
berkembang ke depannya. Pernyataan ini akan membuat semua pihak merasa
bahwa yang bersangkutan masih merasa memiliki organisasi/institusi
tersebut meski sebentar lagi tidak lagi menjadi bagian di dalamnya.
Tips Sukses Pidato Perpisahan
Seperti yang disinggung di muka, barangkali tidak ada yang menyukai
perpisahan. Perpisahan bukanlah hal yang mudah dilalui. Terutama ketika
Anda berada pada posisi sebagai pihak yang harus menyampaikan pidato
perpisahan. Tak jarang si pemberi pidato perpisahan tidak bisa menahan
emosi dan kata-katanya menjadi terbata-bata atau bahkan meneteskan air
mata ketika sedang bicara di depan orang banyak.
Tentunya Anda tidak ingin pidato perpisahan menjadi berantakan
gara-gara emosi yang terlibat dan tidak bisa disembunyikan. Berikut
beberapa tip yang bisa Anda terapkan untuk membantu Anda mengatasi
emosi yang mungkin terlibat pada saat menyampaikan pidato perpisahan.
Buka jalur komunikasi dengan pihak-pihak lain yang terkait. Menyiapkan
pidato perpisahan bukan semata-mata menyiapkan materi yang akan
disampaikan, melainkan juga menyiapkan hati untuk meninggalkan
orang-orang yang selama beberapa saat Anda kenal dan terlibat dalam
kehidupan Anda. Oleh karena itu, sebelum acara perpisahan berlangsung,
sebaiknya jauh hari Anda telah membuka komunikasi intensif dengan
pihak-pihak lain yang terkait untuk menyiapkan diri Anda ketika harus
meninggalkan orang-orang tersebut. Hal ini juga akan sangat membantu
Anda untuk tegar ketika saat menyampaikan pidato perpisahan tiba.
Siapkan materi pidato dengan matang. Jika Anda telah menyiapkan materi
pidato jauh sebelumnya, memahami alurnya, dan mengingat poin-poin yang
akan disampaikan, maka ini akan meminimalisir emosi yang mungkin datang
tiba-tiba pada saat penyampaian pidato. Ketika teringat tentang
sesuatu yang membuat terharu, sedih, atau bahkan marah, Anda bisa
mengalihkannya dengan cepat ke pembahasan selanjutnya jika sebelumnya
Anda telah menyiapkan materi dengan baik.
Buatlah lelucon dalam pidato perpisahan. Ketika emosi tiba-tiba datang
dan mungkin akan mengacaukan pidato Anda, cobalah mengalihkannya dengan
membuat lelucon. Lelucon sangat ampuh untuk menangkal rasa sedih dan
menutupi rasa canggung. Daripada memikirkan hal-hal yang membuat sedih
atau terharu, lebih baik mengingat peristiwa-peristiwa lucu yang pernah
Anda alami bersama orang-orang di organisasi/institusi tersebut.
Ceritakan kisah itu lagi dan tertawalah bersama sekali lagi. Ketika Anda
bisa menertawakan diri sendiri, berarti Anda sanggup menghadapi
kesedihan-kesedihan yang mungkin muncul setelah acara perpisahan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar